Home

Jumat, 07 September 2012


Whale Shark di Teluk Cendrawasih National Park

- West Papua - Indonesia


http://www.youtube.com/watch?v=I_fcn0tx-mc&feature=player_detailpage 
whale shark 

Whale shark atau hiu paus merupakan ikan terbesar di dunia. Panjangnya bisa mencapai 14 meter dengan berat 15 ton. Ukuran rata-ratanya sekitar 7.6 m walapun demikian tidak termasuk Paus. Whale shark merupakan hewan yang soliter, sehingga sangat jarang ditemui Whale Shark ditemukan dalam kumpulan yang besar. Whale Shark dapat hidup di dekat pantai maupun di lepas pantai. Whale shark menghabiskan lebih banyak hidupnya di dekat permukaan air. Hal tersebut berkaitan erat dengan makanannya yaitu plankton dan biota kecil lainnya yang berada di permukaan.

Whale Shark mempunyai persebaran yang luas dan hidup di perairan panas di lintang ±30-40 derajat (daerah Equator).

Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih menjadi salah satu habitat Whale Shark di dunia. Lebih 50 ekor hiu paus dapat dijumpai di lautan kwantisore. Terdapat hubungan yang menguntungkan antara konservasi jenis hiu paus- masyarakat- ekowisata. Pakan hiu paus didapat dari sisa2 ikan puri dari 17 bagan ikan masyarakat sehingga fenomena ini dapat dilihat dari sisi wisata terbatas. Wisatawan melalui operator memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat bagan. Karena masyarakat mendapatkan keuntungan dan ditunjang kesadaran masyarakat yang baik keberlanjutan kehidupan hiu paus dapat terjamin.
Pengembangan ekowisata berbasis spesis dan masyarakat lokal ini diorganisir oleh taman nasional teluk cendrawasih dan papua pro (operator ekowisata) serta masyakakat kwantisore dan nabire.

Infornasi lebih lanjut/ Further Information, please contact :
Kantor Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Jl. Drs. Essau Sesa, Sowi Gunung Manokwari -- Papua Barat
Telp : +62-986-212303 Fax: +62-986-214719
Email : telukcendrawasih@gmail.com

Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cendrawasih Wilayah I -- Nabire
Jl. Bandung Gang Dualima -- Nabire -- Papua
Telp: +62-984-22239

Jumat, 30 Maret 2012

Mereka saja tidak Demo Padahal Harga Bensin Eceran Capai 50 ribu/liter..

Isu kenaikan BBM nggak "Ngangkat" di Papua.
Karena masyarakat di Papua sudah biasa dengan harga BBM yang selangit, dan stok yang terbatas, terutama di daerah pegunungan, dimana harga 1 liter bensin bisa mencapai Rp. 50.000.

Tapi, tidak ada media nasional yang mengangkat ketimpangan semacam ini. 
 

Tidak heran jika masyarakat di Papua merasa diperlakukan TIDAK ADIL, dan tidak merasa menjadi bagian dari NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA...


Di Wamena Harga Bensin Eceran Capai 50 ribu/liter. 

Ditulis oleh redaksi binpa
Selasa, 14 Februari 2012 21:42
WAMENA – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis premium (bensin) di beberapa daerah, juga dirasakan di Wamena. Dan dampaknya, para pengecer pun menaikkan harga, yakni untuk bensin mencapai Rp 50 ribu per liter. Di Kota Wamena, dari 4 SPBU yang ada saat ini semua mengalami kekosongan stok BBM. Salah satu penguna kendaraan Seppy, mengatakan bahwa harga bensin yang wajar biasanya Rp 15 ribu satu liter. 
Samuel Manua,SEKepala Dinas Perindakop Kabupaten Jayawijaya, Samuel Manua,SE. yang ditemui Bintang Papua di ruang kerjanya mengatakan, akibat kelangkaan BBM saat ini bukan di wamena saja namun di daerah lain. “Itu dikarenakan stok BBM yang didatangkan dari Jakarta mengalami hambatan terkait cuaca yang kurang baik dan juga kapal terlambat muat, sehingga mempengaruhi stok BBM saat ini,” katanya. Sedangkan di Wamena sendiri, kelangkaan tersebut dinilainya sebagai satu hal yang biasa, karena selalu stoknya terbatas. Mengenai harga sendiri, untuk di SPBU pun harganya tetap biasa, yaitu 15.000/liter. “Beda dengan tingkat pengencer dan kalau pengencer menaikan harga mereka ya bisa saja,” jelasnya. Dan untuk menanggulangi sering terjadinya kelangkaan BBM, pihaknya berharap agar stok di daerah pegunungan bisa ditambah. “Karena akan memasok sampai dengan daerah pemekaran lain. Untuk itu dengan diadakannya pertemuan mengenai UP4B hari ini rekomendasi masalah tersebut dapat diajukan sampai ke presiden SBY,” jelasnya. (cr-25/aj/l03)