Sampah
Susahnya apa sih buang sampah di tempat sampah?
Padahal tempat sampah sekarang ini kan sudah tersedia hampir di setiap sudut tempat. Contoh kecil saja, permen yang kecil saja sudah bisa menghasilkan sampah yang tidak bisa di urai sampai ratusan tahun, karena rata2 memang bungkus permen menggunakan plastik. Nah, bisa gak kalau makan permen bungkusnya di masukkan tas dulu atau di kantongin dulu?
Buat yang belum terbiasa memang susah, tapi coba deh sedikit demi sedikit. Atau paling tidak punya rasa risih atau gemes dulu deh kalau ada orang yang buang bungkus permen, makanan ringan, atau botol air mineral dengan seenaknya.
Padahal tempat sampah sekarang ini kan sudah tersedia hampir di setiap sudut tempat. Contoh kecil saja, permen yang kecil saja sudah bisa menghasilkan sampah yang tidak bisa di urai sampai ratusan tahun, karena rata2 memang bungkus permen menggunakan plastik. Nah, bisa gak kalau makan permen bungkusnya di masukkan tas dulu atau di kantongin dulu?
Buat yang belum terbiasa memang susah, tapi coba deh sedikit demi sedikit. Atau paling tidak punya rasa risih atau gemes dulu deh kalau ada orang yang buang bungkus permen, makanan ringan, atau botol air mineral dengan seenaknya.
Tambah kesel lagi waktu denger komentar orang atau warga yang mencaci maki seorang penjabat pemerintah karena ketidakbecusannya dalam menangani masalah banjir. Dalam hati tentu saya bergumam, apakah orang tersebut sudah membudayakan tidak membuang sampah sembarangan? Jika jawabannya dia masih belum bisa, alangkah sangat tidak terpuji caci makinya tersebut. Syukur-syukur deh kalau orang tersebut sudah menerapkan budaya meletakkan sampah pada tempatnya, apalagi jika orang tersebut juga mengajak warga sekitar untuk melakukan hal yang sama.
Sejauh pengamatan saya, sanitasi perkotaan merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir tersebut. Sanitasi yang sudah dibangun menjadi tidak maksimal kegunaannya karena terganggu oleh sampah yang juga ikut mengalir. Tumpukan sampah tersebut membuat saluran sanitasi menjadi buntu sehingga air meluap ke jalanan.
Sampah organik dan non organik
Ide pemisahan sampah menjadi dua bagian besar merupakan ide brilian. Sampah anorganik dapat digunakan untuk bahan daur ulang. Kemudian sampah organik dapat menjadi bahan pupuk kompos. Saya sendiri memiliki impian untuk membuat suatu usaha yang berbahan baku daur ulang kertas atau plastik. Hal ini terinspirasi dari usaha-usaha daur ulang yang telah sukses dan banyaknya kertas dan plastik yang menumpuk di kamar tidur saya.
Apa sih sampah organik itu? sampah ini mudah terurai kembali karena bahan bakunya alami. Misalkan sayuran, buah, kertas, kayu, dan dedaunan kering.
Apa sih sampah anorganik itu? sampah ini biasanya merupakan hasil olahan. Misalnya plastik dan logam.
Teknik mengolah sampah
Prinsip pengolahan sampah ada empat yakni Reduce (mengurangi penggunaan), Reuse(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang menjadi barang baru), dan Replace(menggantikan dengan barang yang lebih tahan lama). Teknik ini disebut sebagai 4R. Oleh karena itu, hindari barang sekali pakai dan tidak tahan lama, kemudian gunakan barang tersebut seefisien mungkin.
Selain itu…
Kita bisa memelihara tanaman di depan rumah kita atau di luar kamar kita. Selain mencegah global warming, juga dapat menjadi sarana rekreasi mata kita di waktu lelah menatap monitor komputer atau buku bacaan. Tuh kan, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Coba diperhatiin deh, saat siang hari, pasti hal yang paling nyaman adalah bersandar di bawah pohon. Terasa adem dan sejuk sekali. Itu karena oksigen yang dikeluarkan oleh pohon sebagai hasil fotosintesis.
Selain itu juga kita bisa mengurangi listrik yang biasanya dikonsumsi, penggunaan kertas, dan lain sebagainya. Imbas langsung ke diri kita yakni listrik menjadi hemat dan tidak banyak biaya untuk penggunaan kertas. So, tunggu apalagi kalau tidak ikut mendukung gerakan mari jaga bumi kita sedari dini. Yuk jaga bumi kita!
Apa yang sudah kamu lakukan untuk menjaga bumi kita?
Go Green...!!!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar